(Kata Kakak-ku dia punya nama Pikiran)
Jagalah
kata-katamu, itulah yang dapat dituturkan kepadaku, oleh kakak-ku Pikiran
ketika sang raja siang di usia senja di bawah lereng Merapi tempat ku menganyam
pendidikan.
Jagalah
kata-katamu, karena kata-katamu racun yang dapat merusak kehidupan makluk di
jagat raya dan jiwamu.
Perlu
kamu tahu, Sucomandate Marcos mengatakan bahwa kata adalah senjata untuk
melawan musuh tetapi, kata-katamu adalah senjata untuk merusak jiwamu.
Jagalah
kata-katamu agar dengan kata-katamu tidak dapat mematikan cara berpikir orang
yang sedang melangkah mengejar cita-citanya.
Tanyaku
Kata…? Ya, kata-katamu yang dituturkan oleh lidahmu yang tak bertulang dan
keluar melalui bibirmu itu, sangat manis dan menganyutkan. Hingga merengut jiwa
manusia.
Perlu
kamu tahu, Karena dua hal yang di luncurkan lalu tidak dapat di tarik kembali adalah
kata-kata dan anak panah.
Karena
kata-katamu Seperti pepatah orang tua di pedalaman Papua khususnya suku Mee
bahwa kita boleh asa pisau tajam-tajam tetapi hati-hati pisau yang kamu asah
itu bisa kena kamu sendiri.
Kata-katamu
gampang untuk di tuturkan hingga mengetarkan jiwa orang tetapi, sukar untuk
dilakukan dalam hidupmu selama berdomisili di jagat raya ini.
Kata-katamu
mengalir seperti sungai tetapi tidak dapat dijangkau hilirnya. Hanya mengalir
seperti sungai yang tiada hentinya.
Pesan
kakak-ku Pikiran, kepadaku Jagalah kata-katamu.
(Refleksi
pribadi dalam beberapa hari ini, bersama Kakak-ku Pikiran)
0 komentar:
Posting Komentar