Tulisan ini hanya sharing pengalaman. Pada hari Minggu tahun 2006, siang raja siang tidak kalah memancarkan
cahaya panas yang membakar jantung kota
Nabire, yang sekarang dijuliki sebagai teluk cendrawasih. Terik mata hari pada
siang hari itu seolah tidak mengisinkan masyarakat Kabupaten Nabire tidak
beraktivitas. Seusai gereja kami mengunjungi rumah sakit RSUD [Rumah Sakit Umum
Daerah] kabupaten Nabire, setelah mengunjugi kami pulang ke rumah.
Kami yang pulang dari yaitu, Marius, Agus, dan Kris sesampai di jalan
basar kris ikut jalan potong menuju rumah, sedangkan Agus dan Marius menuju
rumah lawat jalan raya. Kami setiba di pertigaan jalan menuju masuk rumah,
depan gereja katolik Kristus Raja Nabire, jalan inipula di gunakan masyarakat
menuju pasar sore, tempat berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari demi
kelangsungan hidup sebagai makluk penghuni kolong bumi.