Kamis, Juli 25, 2013

Togel Bisnis Gelap Pihak Keamanan dan Agent

Tulisan ini hanya sharing pengalaman, Pada tahun 2008, kami jalan kaki menelusuri jalan setapak menuju Yapis, Nabire, Papua. Dari kejauhan telihat kerumunan orang, karena penasaran akan kerumunan orang itu maka kamipun bergegas dengan cepat  menuju kearah kerumunan orang tersebut. Setiba disana, kami melihat  semua orang yang disitu semuanya sedang memegang bolpen dan buku.

Selasa, Juli 16, 2013

Kau Ingkari Janjimu | Gubuk Pergumulan Ekspresi Jiwa

Kau Ingkari Janjimu | Gubuk Pergumulan Ekspresi Jiwa

Rabu, Mei 29, 2013

Demokrasi Semu di Papua


Dok. wacanademokrasi.blogspot.com
Demokrasi
Itu ideologi
Negara ini

Oleh rakyat
Untuk rakyat
Dari rakyat

Berbas
Berpandapat,
Berekpresi

Selasa, Mei 21, 2013

Rp 1000 Rupiah, Hingga Ke Kantor Polisi


Tulisan ini hanya sharing pengalaman. Pada  hari Minggu tahun 2006,  siang raja siang tidak kalah memancarkan cahaya panas yang membakar jantung kota Nabire, yang sekarang dijuliki sebagai teluk cendrawasih. Terik mata hari pada siang hari itu seolah tidak mengisinkan masyarakat Kabupaten Nabire tidak beraktivitas. Seusai gereja kami mengunjungi rumah sakit RSUD [Rumah Sakit Umum Daerah] kabupaten Nabire, setelah mengunjugi kami pulang ke rumah. 

Kami yang pulang dari yaitu, Marius, Agus, dan Kris sesampai di jalan basar kris ikut jalan potong menuju rumah, sedangkan Agus dan Marius menuju rumah lawat jalan raya. Kami setiba di pertigaan jalan menuju masuk rumah, depan gereja katolik Kristus Raja Nabire, jalan inipula di gunakan masyarakat menuju pasar sore, tempat berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari demi kelangsungan hidup sebagai makluk penghuni kolong bumi.

Senin, Mei 13, 2013

Meeuguo Okogoo

Di tepi danau Tigi tepatnya, di Pulau Duamo hidup satu keluarga. Keluarga ini terdiri dari seorang ayah dan ibu serta tujuh anaknya. Keluarga ini memelihara satu ekor Anjing dan Babi yang selalu menemani mereka dalam melaksanakan kegiatan.   

Suatu hari mereka merencanakan, untuk keesokan harinya akan mencari undang dari arah Duamo ke Bomou dan sebaliknya. Maka seharian itu,  mereka mempersiapkan bekal. Keesokan harinya pagi-pagi buta mereka (Ibu dan ketuju anaknya serta Babi dan Anjing) menggunakan perahu kecil (Koma) ke arah Bomou. 

Kisah Nyata: Satu Liang Kubur

Kehidupannya Gedeyaitawi

Di Gunung Dadiyai tepatnya di Yigiwata. Hiduplah Gedeyaitawi di lereng Gunung Dadiyai sungguh  indah karena semuannya tersedia dan alam sangat menjanjikan untuk melansungkan hidup. Gedeyaitawi sendiri memunyai seorang adik laki-laki tetapi telah meninggal sebelum beranjak dewasa.

Karena itu Gedeiyaitawi, hidup seorang diri di antara keluarga itu. Kehidupan Gedeyaitawi diantara masyarakat itu baik dan menjalankan aktivitasnya dengan masyarakat di lereng Gunung Dadiyai itu dengan baik.

Gedeyaitawi juga hidup diantara masyarakat yang mengatur rumahnya di lereng Gunung Dadiyai tepatnya daerah Yigiwata.  Ketika Gedeyaitawi baranjak desawa ia ingin menikahi seorang Gadis untuk menemaninya dalam hidupnya seperti laki-laki lainnya di daerah itu.

Jumat, April 19, 2013

Burung Cendrawasih



Dikalah tiba pagi
Burung cendrawasih berkicau
Mengingatkan saya
Anak-anak negri Papua

Dikalah tiba siang
Terdengar nyayian burung cendrawasih
Hanya terucap dari bibirku
Papua ada dalam hatiku

Papua


Papua…
Hanya engkaulah pujaan hatiku
Karena engkau jantung dari penjuruh dunia
Alammu yang kaya rebutan dunia ini


Papua…
Engkau pulau mirip burung cendrawasih
Yang selalu menjadi operasi Kaum Kapitalis
Kolonialis dan Militeris

Selasa, Februari 19, 2013

Jagalah Kata-Katamu


(Kata Kakak-ku dia punya nama Pikiran)


Jagalah kata-katamu, itulah yang dapat dituturkan kepadaku, oleh kakak-ku Pikiran ketika sang raja siang di usia senja di bawah lereng Merapi tempat ku menganyam pendidikan.

Jagalah kata-katamu, karena kata-katamu racun yang dapat merusak kehidupan makluk di jagat raya dan jiwamu.

Perlu kamu tahu, Sucomandate Marcos mengatakan bahwa kata adalah senjata untuk melawan musuh tetapi, kata-katamu adalah senjata untuk merusak jiwamu.

“Kebinggungan Jiwa”


Sejak bulan Mei tahun 2012 jiwamu dilanda kekosongan pemikirn. Hidupmu terasa merana di lorong-lorrong kesepian mengikuti jalan setapak menuju pada kebinggung jiwa.

Kebinggungan jiwamu merasa dunia ini tidak ada isinya walaupun di lorong-lorong lain terdengar kebisingan aktivitas makluk dijagat raya ini.

Kebinggungan jiwa yang melandamu di balik lorong-lorong sepih ini, telah melandamu di tempat perjuanganmu di bawah lereng merapi ini.

Selasa, Februari 05, 2013

Meninggalkan Semua

Ku meninggalkan kuliah
Yang menjadi tujuan utama
Merantau ke Tanah Jawa

Meninggalkan teman
Yang sedang terbaring di RS
Di Jantung Kota Yogyakarta

Meninggalkan segala kesibukan
Di lereng merapi
Yang menjadi tempat sementara
Ku huni

Semuanya itu hanya
Untuk berjuang menutut hak orang
Papua barat

[Kontrakan Tolikara, Jakarta, Tanah abang. 1 Agustus 2011]

Perjalanan Menuju Tanah Abang



Sang Raja siang di usia senja
Memancarkan cahaya di ufuk timur
lereng Merapi

Kereta ekonomi merayap
Singga di stasion lempuyangan
Untuk mengatar ke tanah abang

Sahabat


sumber: Google.com
Engkaulah sahabatku
Tiada yang dapat memisahkan kita
Haruskan persoalan sepele memisahkan kita?
Aku merasa tidak, dan tetap selamat persahabatan ini.

Engkaulah bola mata kananku
Perasaan batin pun kita lewati dalam suka dan duka
Haruskan sebatan gunung hidung memisakan kita?
Tidak sahabatku, apa yang sebela kanan mata rasakan Mata kiri pun demikian.

Hilang Mengikuti Arah Angin

Teringat di memory malam itu
Kau lewat di ujung jalan pertigaan
Entah dari mana kemana

Kau senyum tersipu
Melemparkan senyum manismu
Sambil memandang kita

Kau Pembunuh Karakter

Tanpangmu murah senyum
Dibelakang sangat berbahaya

Tampangmu menghormati
Di belakangmu menghanyutkan

Puisi Buat Ibu



Ibu engkau adalah puisi terindahku
Yang tak pernah aku temukan
Dalam buku.

Ibu engkau telah melahirkanku
Dan engkaulah yang telah membesarkan
Aku dengan susah paya

Sahabat Sejatiku


Engkau sahabat sejatiku
Yang biasa memecahkan lamunanku

Engkau sahabat sejatiku
Yang biasa menghibur dalam kesepihanku

AKu Melepaskan Rindu

Angin malam menghembus jantung kota Yogyakarta
Malam pun semakin mencekam rasanya tidak mampu
Menangkis angin malam yang membawa kerinduan

Lagu Negara tetangga [PNG] mengalung menghibur
Kopi mixs dan Rokok B2F  menemani
Tetapi kerinduan tetap saja  menembusi kosku

Ibuku

Di pagi yang belum terang engkau keluar dengan alat kerja
Skop dan parang ditangan untuk bertani
Kabut pagi yang tebalpun engkau membelanya.

Ibu yang selalu memperjuangkan untuk mendapatkan makanan
ibu yang takut kalau anak-anakmu lapar
Siang engkau sudah pulang untuk masak makan siang.

Kau Ingkari Janjimu



Raja siang telah meninggalkan planet bumi
Bertanda hari mulai gelap
Semua aktivitas makhluk di bumi berhanti

Pertigaan jalan tiada yang lalu-lalang
Tempat orang lewati menjadi sunyi
Di situlah yang berada kau dan aku

Bertahan Hingga Akhir


Suara merendah
Gementar bagaikan
Orang yang akan di eksekusi mati

Dingin malampun
Menembus kulit
Mematikan tulang

Rabu, Januari 23, 2013

Menjadi Orang “Gila”

Sebenarnya ingin menjadi orang “gila” ,
Gila dalam mencari solusi, atas semua masalah  tetapi apa daya.
Pikiranku selalu terganggu  rasanya tulang-tulang tak
kuat menahan tubuh untuk tegak berdiri

Tidurku tidak tenang
Harus terbagun ketika teringat
Semua masalah

Selasa, Januari 22, 2013

Mereka Pahlawan Sejati Papua

Mereka pahlawan sejati yang memperjuangkan keadilan di tanah Papua, warisan leluhur nenek moyangmu yang selama satu abad lebih, dicengkram oleh kaum kolonialis, imperlis dan militeris.

Mereka pahlawan sejati yang memperjuangkan kebebasan sebagai manusia di jagat raya ini, yang selama ini di bungkam oleh kaum kolonialis, imperialis dan militeris selama satu abad lebih. Karena pada dasarnya kebebasan  untuk menentukan hidup  telah melekat pada setiap individu sejak lahir.

Sabtu, Januari 12, 2013

Mahasiswa Dogiyai Menunggu Realisasikan Tiga Aspirasi


Oleh Agustinus A. Dogomo*)

Tiga aspirasi yang di maksud pertama, aspirasi untuk membangun asrama permanen di seluruh Indonesia dimana mahasiswa kabupaten Dogiyai menuntut Ilmu, kedua Memberikan Dana kepada Mahasiswa Kabupaten Dogiyai yang sedang menyusun sikiripsi atau melakukan penelitian, ketiga memberikan beasiswa kepada mahasiswa dari semester pertama sampai semester terakhir. Ketiga aspirasi mahasiswa Kabupaten Dogiyai ini disampaikan kepada pemerintah kabupaten Dogiyai untuk direalisasikan pada tahun 2011 setelah kabupaten Dogiyai berganti Status dari karateker ke Definitif.

Kamis, Januari 10, 2013

Dia Tunas yang di Pangkas

Dia tunas baik yang tumbuh di tanah subur
Kesuburan itulah yang kadang membuatku tersenyum
Dan selalu ingin memandangnya,
Hingga menaruh harapan


Tetapi semuanya menjadi kelabu
Ketika tunas itu di pangkas
Hingga harapanku sirna
Tak sampai bertumbuh besar dan berbuah

Media Online

http://majalahselangkah.com/
http://tabloidjubi.com/http://freewestpapua.org/


http://phaul-heger.blogspot.com/

http://www.wartapapuabarat.org/

http://suarakritingfree.blogspot.com/


http://musafirkebebasan.blogspot.com/

http://ampjogja.blogspot.com/

http://www.arnoldbelau.com/

http://tangisantanah.blogspot.com/

http://knpbnews.com/

http://www.malanesia.com/

http://www.jdp-dialog.org/

http://www.umaginews.com/

http://www.karobanews.com/
http://www.pogeapi.com/